JAKARTA, KOMPASSINDO.COM, 22 Juni 2023 – PT. Aman Agrindo Tbk (kode emiten: GULA), perusahaan nasional yang bergerak di sektor perdagangan dan produksi gula, menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) sekaligus Paparan Publik (Public Expose) tahun 2023 di Jakarta, Kamis (22/6). Agenda ini dihadiri oleh jajaran manajemen Perseroan, termasuk Komisaris Utama Steve Matthew Utomo, Komisaris Independen Hendro Roestanto, Direktur Utama Andreas Utomo, serta Direktur Michael Utomo.

Acara dimulai dengan pengenalan Dewan Komisaris dan Direksi, dilanjutkan dengan pemaparan kinerja keuangan, prospek usaha, strategi pengembangan, serta tantangan yang dihadapi. Materi disampaikan oleh Corporate Secretary Muthia dan Direktur Utama Andreas Utomo.

Dalam pemaparannya, Muthia menjelaskan bahwa PT. Aman Agrindo Tbk didirikan pada tahun 2013 di Semarang dan mulai beroperasi secara komersial di bidang perdagangan gula sejak 2021. Perseroan saat ini memperdagangkan dua jenis produk utama: gula pasir (kemasan 50 kg dan 1 kg, bersertifikasi Halal dan SNI) serta gula cair non-bermerek untuk kebutuhan ritel dan bisnis.

Pertumbuhan Kinerja Keuangan

Direktur Utama Andreas Utomo memaparkan bahwa penjualan Perseroan per 31 Maret 2023 tumbuh signifikan hingga 76%, yakni dari Rp47,08 miliar (2022) menjadi Rp82,71 miliar. Total aset pun naik 1,6% dari Rp193,74 miliar menjadi Rp196,96 miliar, dan total liabilitas juga meningkat menjadi Rp49,9 miliar, naik 3% akibat pembiayaan modal kerja.

Namun, margin laba menurun karena berbagai tekanan eksternal. Net Profit Margin menurun dari 3,43% (2022) menjadi 1,89% (2023), dan Gross Profit Margin dari 9,80% menjadi 5,76%.

Strategi Bisnis dan Ekspansi

Untuk memperkuat daya saing, Perseroan mengusung strategi berikut:

  • Menyasar pasar UKM dan ritel dengan volume kecil namun harga kompetitif.
  • Menjaga tingkat persediaan tinggi demi respons cepat terhadap permintaan.
  • Menyediakan gula bersertifikasi yang sesuai standar mutu nasional.
  • Membangun pabrik gula merah di Pandeglang, Banten, dengan kapasitas terpasang 500 ton giling tebu per hari, ditargetkan menghasilkan 70 ton gula merah per hari saat musim giling.

Andreas menambahkan, “Pembangunan pabrik gula merah ini ditargetkan rampung pada Agustus 2023, sebagai bagian dari rencana integrasi bisnis hulu ke hilir. Kami optimis kinerja tahun ini meningkat, didukung prospek industri gula yang menjanjikan.”

Capex dan Target 2023

Capex (belanja modal) tahun ini sebesar Rp38,4 miliar, difokuskan untuk pembangunan pabrik. Perseroan menargetkan penjualan tahun 2023 sebesar Rp337 miliar, dengan laba bersih yang diproyeksikan tumbuh mencapai Rp9,3 miliar. Tidak ada pembagian dividen tahun ini karena fokus utama pada ekspansi.

Tantangan yang Dihadapi

Perseroan menyadari sejumlah tantangan dalam implementasi strategi, seperti curah hujan tinggi yang berpotensi menunda penyelesaian proyek dan fluktuasi harga gula yang tidak terprediksi.

Meskipun demikian, dengan berbagai langkah strategis, PT. Aman Agrindo Tbk percaya bahwa fundamental perusahaan akan terus menguat untuk menopang pertumbuhan jangka panjang.

By Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *